Ijen Green Trail 2025, 378 Pelari Mancanegara Eksplorasi Potensi Alam Banyuwangi

by -23 Views
Wartawan: Teguh Prayitno
Editor: Herry W. Sulaksono

“Tercatat ada 37 runner asing dari 11 negara. Selebihnya berasal dari berbagai kota di Indonesia,” jelas Alfin.

Peserta asing berasal dari Singapura (12 orang), Jepang (6 orang), China (4 orang), Malaysia dan Vietnam masing-masing 3 orang, serta Brunei Darussalam, Filipina, dan Mesir masing-masing 2 orang. Sementara itu, Prancis, Belanda, dan Jerman turut mengirimkan masing-masing satu pelari. Kehadiran mereka menjadi bukti bahwa Banyuwangi semakin dikenal dunia berkat kekayaan potensi sumber daya yang dikemas dalam ajang sport tourism.

Ijen Green Trail 2025 menghadirkan empat kategori lomba: 8 km, 14 km, 25 km, dan 50 km. Setiap jalur dirancang untuk memperlihatkan karakteristik alam Banyuwangi, mulai dari hutan tropis, pegunungan, hingga jalur ekstrem berbatu. Kategori terpanjang, 50 km, dilepas Sabtu (6/9/2025) pukul 14.00 WIB dengan batas waktu 18 jam. Beberapa pelari berhasil menuntaskan lomba pada malam hari.

Kategori 25 km dimulai Minggu (7/9/2025) pukul 04.00 WIB, disusul kategori 14 km pukul 05.00 WIB, dan kategori 8 km pukul 05.30 WIB. Kategori terakhir menjadi yang paling diminati dengan 150 peserta karena menghadirkan tantangan ringan sekaligus panorama khas Banyuwangi.

Sebelum race utama, peserta diajak menjelajahi destinasi unggulan Banyuwangi pada Jumat (5/9/2025). Mereka mengunjungi Pulau Tabuhan dengan pesona lautnya yang jernih dan angin yang mendukung olahraga kiteboarding, serta hutan eksotis De Djawatan yang terkenal dengan pepohonan trembesi raksasa. Agenda ini memperlihatkan bahwa Banyuwangi tidak hanya mengandalkan potensi pegunungan, melainkan juga laut, hutan, dan keunikan budaya sebagai satu paket wisata.

Ijen Green Trail Run bukan hanya kompetisi olahraga, melainkan juga wadah memperkenalkan kekayaan potensi Banyuwangi kepada dunia. Sport tourism menjadi jembatan untuk memaksimalkan sumber daya alam, memberdayakan UMKM, menghidupkan desa wisata, sekaligus mempromosikan kekayaan budaya daerah.////////

iklan warung gazebo