Namun demikian, disela kegiatannya tersebut dirinya mendapati ada ruangan Bagian Hukum Pemkab Jember yang tampak kosong dan hanya didapati ada satu orang tenaga honorer.
“Ya saya dapati di ruang Bagian Hukum juga kosong. Tapi tadi ketemu dengan orangnya (salah satu pegawai), di jalan. Katanya dia sedang anjang sana ke ruang-ruang sebelahnya tadi. Juga tadi hanya saya dapati, ada satu orang tenaga honorer,” ulasnya.
“Cuman hal seperti itu mestinya ya jangan lah. Mestinya tetap harus ada yang jaga di ruangan. Kalau kosong, blong itu kan ya gak ilok lah kan gitu. Tapi kembali catatannya, ya hal seperti itu jangan dibiarkan ruangan itu kosong,” imbuhnya.
Lebih lanjut, saat ditanya mengapa membagikan sejumlah uang kepada tenaga honorer dan ASN?
“Kan hal seperti itu sudah tradisi kita, ajaran kebiasaan yang tidak ditanamkan oleh leluhur saya seperti itu gitu loh. Ya, sedikit berbagi, sekedar apa istilahnya, Galak gampil (tradisi Lebaran saat anak-anak mencari uang baru atau “sangu riyoyo“),” ucapnya.
“Jadi menurut saya hal-hal biasa saja lah. Ya di kampung pun kan juga seperti itu,” tandasnya.