“Mari kita tumbuhkembangkan semangat juang pahlawan dengan kerja keras, dengan karya nyata. Jadilah pahlawan bagi lingkungan, daerah, dan negara,” ajaknya.
Ia menegaskan bahwa semangat kepahlawanan saat ini tidak lagi diwujudkan dengan mengangkat senjata, namun melalui prestasi, ilmu pengetahuan, empati, dan pengabdian di berbagai bidang.
“Di masa kini, perjuangan tidak lagi dengan bambu runcing, melainkan dengan ilmu, empati, dan pengabdian,” tegas Ipuk.
Pada kesempatan tersebut, Ipuk turut menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak — mulai TNI/Polri, ASN, tenaga kesehatan, guru, relawan, seniman-budayawan, siswa berprestasi, tokoh agama, tokoh masyarakat, hingga masyarakat luas — atas kontribusi dan kerja sama dalam memajukan Banyuwangi. Kolaborasi itu, lanjutnya, telah membawa berbagai penghargaan bagi daerah.
Beberapa di antaranya Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia, Kabupaten Terbaik dalam indeks Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), hingga menjadi kabupaten pertama di Indonesia yang meraih Predikat AA dalam penilaian Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP).
Selain upacara bendera, peringatan Hari Pahlawan di Banyuwangi juga ditandai dengan upacara tabur bunga di dua Taman Makam Pahlawan (TMP), yakni TMP Wisma Raga Satria dan TMP Satria 0032 Pantai Boom. Kegiatan tabur bunga juga dilakukan di atas Kapal Sembulungan milik TNI AL. (*)










