“Semua ini adalah hasil kerja keras dan kebersamaan kita. Mari kita jadikan ini motivasi untuk terus memajukan Banyuwangi di tahun-tahun mendatang,” serunya.
Ipuk juga mengingatkan tantangan fiskal yang mungkin dihadapi ke depan. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus menciptakan inovasi demi melanjutkan pembangunan. “Dengan gotong royong, kita bisa menghadapi segala tantangan,” tegasnya.
Peringatan Hari Jadi Banyuwangi ke-253 juga menjadi momen penghargaan bagi tokoh inspiratif daerah. Salah satunya adalah Laita Ro’ati Masykuroh, atlet asal Kecamatan Bangorejo yang membawa Timnas Indonesia menjuarai Piala AFF Putri 2024 dan meraih predikat kiper terbaik.
Selain itu, acara ini juga diwarnai dengan pemberian santunan kepada 253 anak yatim sebagai bentuk solidaritas. Peringatan ditutup dengan tradisi makan bersama warga melalui acara Sewu Ancak, yang semakin mempererat kebersamaan masyarakat.
“Semangat kebersamaan ini harus terus kita nyalakan untuk Banyuwangi yang lebih maju,” tutup Ipuk.
Dengan tema keberagaman dan kebersamaan, peringatan Hari Jadi Banyuwangi menjadi simbol semangat untuk terus maju dan berkembang sebagai kabupaten inovatif di Indonesia.//////












