Banyuwangi, seblang.com – Acara puncak perayaan Hari Ulang Tahun Kokoon Hotel Banyuwangi yang ke-3, berlangsung meriah, Senin (20/3/2023) malam. Pertunjukan seni hingga penampilan grup band lokal sukses memukau para tamu undangan.
“Tiga tahun kami bersyukur diberikan hotel yang sangat luar biasa ini dan menjadi bagian dari amenitas pariwisata Banyuwangi,”
kata General Manager Kokoon Hotel Banyuwangi, Doddy Pribadi, S.Kom, CHA. dalam sambutannya.
Pada perayaan ulang tahun ke-3 ini, Kokoon Hotel Banyuwangi mengusung tema “HAPPI3R with Kokoon” yang mengandung arti lebih bahagia bersama Kokoon.

Untuk itu, Doddy bersama tim Kokoon Hotel Banyuwangi berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan terbaik kepada para tamu agar merasa lebih puas dan bahagia saat menginap atau beraktifitas di hotel bintang empat yang memiliki gedung tertinggi di Kabupaten Banyuwangi ini.

“Ke depannya kami terus berusaha memberikan produk, fasilitas serta pelayanan yang terbaik dari tim Kokoon Hotel Banyuwangi,” ujarnya.
Sebelumnya, rangkaian perayaan diawali dengan berbagi kebahagian yang dituangkan dalam berbagai aksi sosial.
“Pada tanggal 12 Maret 2023, kita melakukan acara CSR yang kita beri tema “Food Rescue”. Kegiatan ini untuk mendukung program pemerintah mengentaskan stunting,” ujar Doddy.
Doddy menceritakan, lokasi kegiatan ini berada di Kampung Petak 5, Kelurahan Gombengsari, Kecamatan Kalipuro, atau tepatnya di kaki Gunung Merapi Ungup-ungup yang terletak di ketinggian kurang lebih 500 – 700 Mdpl.

“Kampung ini cukup terpencil karena akses menuju pemukiman masyarakat setempat harus melewati hutan dan jalan terjal yang hanya bisa dilewati mobil jeep atau back terbuka,” jelas Doddy.
Tak hanya itu, lanjut Doddy, anak-anak yang bersekolah pun harus berjalan kaki atau mengendarai motor dengan jarak tempuh kurang lebih 45 menit untuk sampai ke sekolah terdekat.

Cerita sedih lainnya dari kampung ini, kata Doddy, ketika membayangkan kejadian yang pernah menimpa ibu bersalin yang merupakan warga setempat. Saat mengalami kontraksi, ibu bersalin tersebut sudah melahirkan di jalan ketika perjalanan menuju bidan terdekat. Sulitnya akses, membuat tenaga kesehatan tidak datang setiap hari.

“Keadaan ini yang akhirnya kami hadir dengan memberikan keceriaan, melihat senyum bahagia anak yang hari itu kami ajak bermain, mewarnai, menggambar dan kegiatan lainnya,” ujarnya.













