“Sekolah Rakyat ini yang penting kabupaten bisa menyiapkan lahan. Pemprov juga punya lahan, maka kepada Mensos, saya menyampaikan, kita minta kuota 40,” paparnya.
Lebih lanjut, dari hasil pengajuannya ke Kemensos itu, Mensos RI Syaifullah Yusuf atau akrab disapa Gus Ipul sempat mengajukan pertanyaan perihal kuota SR yang diminta.
“Sebanyak 40 itu 38 kabupaten kota dan 2 pemprov. Beliau tanya, pemprov untuk apa? Untuk menurunkan kemiskinan secara lebih signifikan di Kabupaten Malang dan Jember,” jelas Khofifah.
“Jadi kalau misalnya, pemprov cukup punya lahan di Jember. Kabupaten bikin, provinsi bikin, dan ini untuk SD, SMP, SMA. Dari keluarga miskin dan miskin ekstrim. Mudah-mudahan hal-hal ini kita akan koordinasikan teknis besok tanggal 9. Insya Allah detail program akan disampaikan oleh beberapa menteri. Satu adalah Menteri Sosial terkait SR. Dua, Menteri ATR BPN terkait RDTR, Rencana Detail Tata Ruang,” tandasnya.
Terpisah, Bupati Jember Muhammad Fawait akan mendukung dan menyukseskan program MBG yang sudah digagas oleh Presiden Prabowo Subianto.
“Program MBG adalah program pengungkit ekonomi, apalagi Jember penduduknya banyak. Pasti jumlah dapur sehatnya banyak dibandingkan kabupaten lain,” ucapnya.
“Maka kami berkomitmen semua program pemerintah pusat maupun provinsi akan bisa menyukseskan,” sambungnya.
Bupati Fawait menambahkan, pihaknya juga berencana membangun dapur sehat untuk disewakan ke Badan Gizi Nasional (BGN).
“Sehingga nantinya menjadi potensi baru untuk mendapatkan tambahan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemkab Jember. Karena anggaran program MBG ditanggung penuh oleh pemerintah pusat,” pungkasnya.