Banyuwangi, seblang.com – Hadi Apriliawan, pemuda asal Banyuwangi, berhasil menciptakan inovasi mesin pasteurisasi modern berbasis listrik bernama Latte Electricity atau Susu Listrik (Sulis) yang membawa perubahan signifikan bagi kesejahteraan peternak sapi di desanya. Inovasi ini mampu memperpanjang masa simpan susu sapi hingga seminggu dan membunuh 98 persen bakteri jahat tanpa merusak nutrisinya.
Lahir di lereng Gunung Raung, Desa Sragi, Kecamatan Songgon, Kabupaten Banyuwangi, Hadi tumbuh besar dalam keluarga peternak sapi perah. Ia merasakan langsung masalah yang dihadapi para peternak, yaitu susu sapi yang cepat basi dan harga jual yang rendah. Satu liter susu perah hanya dibanderol sekitar Rp 4.000-Rp 5.000 saat dijual ke Koperasi Unit Desa (KUD) atau perusahaan.
Tekad Hadi untuk mensejahterakan peternak sapi di Desa Sragi semakin kuat saat ia mengetahui impian orang tuanya agar kualitas produksi susu sapi bisa membaik dan tahan lama. Kesempatan mewujudkan impian tersebut muncul pada tahun 2007 saat Hadi, yang saat itu masih mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya, mengikuti Program Kreatif Mahasiswa (PKM).
Inspirasi datang dari sebuah buletin Jepang tentang sushi yang menggunakan teknologi pasteurisasi kejut listrik bertegangan tinggi untuk mengawetkan daging ikan. Hadi berhipotesis bahwa metode serupa bisa diterapkan pada susu. Meski awalnya menghadapi tantangan dan keraguan, Hadi pantang menyerah dan terus melakukan percobaan hingga berhasil menciptakan prototype alat pasteurisasi plasma keju listrik.











