Larangan menyanyikan lagu mars yalal wathon, kata Samsul, hanya untuk tujuan independensi saja karena menganggap ini kegiatan pemerintahan.
Sementara itu Ketua PC GP Ansor Kabupaten Mojokerto Muhammad Al Barra mengatakan, terima kasih pak camat sudah memberikan klarifikasi dan permintaan maaf, memang kejadian tentang pak camat terkait lagu mars yalal wathon, malam sempat dalam pembahasan dalam group group Ansor.” Saya Pengurus Ansor tadi malam juga dapat japrian terkait persoalan ini. Namun, kami sebagai GP Ansor bersikap bijak, jajaran ansor kami himbau tabayun dulu jangan dahulukan emosi , kita tunggu penjelasan sebenarnya apa yang terjadi dari yang bersangkutan langsung,” ucap Gus Barra.
Lanjut Dikatakan Gus Barra, niatan camat Dlanggu Samsul Bakhri agar acara pemerintahan itu independensi itu penting. Namun, acara peningkatan kapasitas tenaga pendamping desa itu mayoritas warga Nahdliyin, adanya klarifikasi, penjelasan kronologi serta permintaan maaf Pak Camat, akhirnya ya di maafkan , agar kejadian serupa tidak terulang lagi.
“ Sebagai PC GP Ansor Kabupaten Mojokerto, kami tidak akan memperpanjang persoalan ini dan untuk instansi lain agar tidak mengulangi kejadian serupa di Kabupaten Mojokerto. Perkara ini tidak diperuncing , kami menghimbau rekan ansor untuk tahan diri pada persoalan ini,” ucap Gus Barra.
Ditempat yang sama, Ketua PCNU Kabupaten Mojokerto KH.Adzim Alawy pada forum pertemuan dengan camat, mengemukakan tradisi NU itu sebelum bertindak harus terlebih dahulu tabayun, diskusi. Tadi sudah diperdengarkan kronologi kejadian, dan pak camat sudah meminta maaf, “ sebaik baik karang yang salah adalah yang meminta maaf, Dan kami memaafkan, kini pak camat fokuslah bekerja sebagai aparatur pemerintah melayani masyarakat ,” ucapnya
Kyai Adzim panggilan akrabnya, juga mengatakan, lagu Mars yalal wathon itu sudah didaftarkan ke negara agar dijadikan lagu nasional,
Cuma belum ada penetapan. Dan lagu itu bukan khusus lagu milik NU,” Mars yalal wathon itu tidak khusus bagi kalangan NU, Dan merupakan lagu penyemangat cinta tanah air, cinta negara.” Jelasnya
Diakhir sambutannya, Kyai Adzim yang juga menjabat Ketua FKUB Kabupaten Mojokerto ( Forum Komunikasi antar Umat Beragama) yang bertugas memberi kesejukan, menyejukkan suasana, berpesan pada Camat Dlanggu untuk lebih hati hati, kedepannya jangan sampai terulang lagi. Dan peristiwa ini dijadikan pelajaran ,” inilah perjalanan hidup, orang mlaku ya kesandung, jangan sampai mengulangi peristiwa serupa. “ pungkasnya ( rachmat)










