“Setiap pagi sebelum pelajaran, saya ajak siswa berdialog dulu. Menanyakan kabar, semangat mereka, dan apakah ada kendala. Baru setelah itu belajar dimulai,” tutur Agus.
Tak hanya itu, Agus kerap mendatangi rumah-rumah warga untuk membujuk orang tua agar anak-anaknya kembali bersekolah. Bahkan saat ada siswa yang tidak hadir saat ujian, ia rela menjemput langsung, membangunkan, menunggu hingga mandi, lalu membonceng ke sekolah.
“Ngajar di pelosok itu capek. Tapi begitu lihat anak-anak semangat belajar, capeknya langsung hilang,” ucapnya.
Ia juga selalu menanamkan kepada siswanya agar tidak minder dengan gemerlap kota. Baginya, harapan bisa tumbuh dari desa.
Atas kunjungan Ipuk, Agus menyampaikan terima kasih. Laptop yang diberikan akan ia gunakan untuk memperluas akses terhadap referensi dan dunia pendidikan.//////











