
Menurutnya, hal tersebut menjadi sangat penting mengingat besarnya tanggung jawab pejabat negara dalam mewujudkan birokrasi yang bersih, transparan, dan akuntabel.
“Posisi ini di Jawa Timur kami jaga betul agar manajemen sistem dilakukan secara sangat detail. Oleh karena itu, tim asesmen dari eksternal justru lebih banyak dibandingkan internal,” ujar Khofifah.
Pada kesempatan tersebut, Khofifah juga menyampaikan ucapan selamat kepada Soni Sultana atas amanah jabatan barunya. Ia berharap Soni mampu menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab serta menjalin komunikasi dan kolaborasi yang baik dengan berbagai instansi.
“Selamat kepada Bapak Soni. Selamat mengemban tugas baru. Di posisi ini tanggung jawabnya sangat besar. Saya doakan semoga dapat bekerja dengan baik,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Regional II BKN Jatim yang baru dilantik, Soni Sultana, menyampaikan bahwa pada tahun 2026 pihaknya akan memfokuskan kinerja pada optimalisasi pelaksanaan Profiling ASN (Pro ASN).
Program Pro ASN bertujuan memetakan potensi, kompetensi, dan talenta Aparatur Sipil Negara (ASN) secara digital, objektif, dan komprehensif guna mendukung sistem manajemen talenta berbasis merit.
“Untuk tahun 2025 menuju 2026, kami fokus pada Pro ASN. Targetnya seluruh ASN di Jawa Timur, termasuk di kabupaten dan kota, dapat terprofil dengan baik,” jelas Soni.
Selain itu, pihaknya juga akan mendorong kabupaten/kota yang belum memiliki predikat manajemen talenta agar dapat segera meraihnya. Soni menargetkan pada tahun 2026 seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur telah memperoleh predikat manajemen talenta.
“Kami menargetkan pada 2026, seluruh kabupaten dan kota di Jawa Timur sudah memiliki predikat manajemen talenta,” pungkasnya. (*/*ady)












