2021: 697 desa mandiri
2022: 1.490 desa mandiri
2023: 2.800 desa mandiri
2024: 4.019 desa mandiri
2025: 4.716 desa mandiri
Pemprov Jatim terus memperkuat program pemberdayaan desa melalui sejumlah inisiatif strategis, antara lain Program Desa Berdaya, yang telah berjalan sejak 2021 di 538 desa di 29 kabupaten/kota. Program ini bertujuan membantu desa menemukan potensi unggulan yang bisa dikembangkan menjadi ikon ekonomi tematik.
Selain itu, terdapat Program Desa Wisata Cerdas, Mandiri, dan Sejahtera (Dewi Cemara) yang telah diterapkan di 149 desa wisata di Jawa Timur. Program ini berperan dalam memperkecil kesenjangan antara desa dan kota, serta mendorong ekonomi kreatif berbasis wisata.
Tak kalah penting, Program Desa Devisa menjadi inovasi unggulan lain yang dirancang untuk mendorong produk lokal masuk ke pasar ekspor. Dalam program ini,
pelaku usaha desa didampingi mentor ahli agar mampu meningkatkan daya saing produknya.
“Melalui Desa Devisa, kita bisa memetakan wilayah yang memiliki produk unggulan sejenis untuk saling memperkuat daya ekspor dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” terang Khofifah.
Pemprov Jatim juga terus menggandeng berbagai pihak, termasuk dunia usaha dan perguruan tinggi, guna menciptakan inovasi pembangunan desa yang adaptif terhadap perkembangan zaman.
Khofifah berharap capaian ini menjadi pemicu semangat bagi desa-desa lain di Jawa Timur untuk terus berbenah dan meningkatkan status kemajuan serta kemandirian, menuju desa yang sejahtera, tangguh, dan berkelanjutan.
Status kemajuan dan kemandirian desa tahun 2025 ditetapkan berdasarkan indeks desa yang mengukur enam dimensi utama: layanan dasar, ekonomi, sosial, lingkungan, aksesibilitas, dan tata kelola pemerintahan desa. Indeks ini menjadi instrumen penting dalam penyusunan kebijakan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa di tingkat nasional.(ady)