“Pemilu bukan hanya olah politik, melainkan juga olah budaya dalam meningkatkan mutu di masyarakat. Semua tahapan pemilu menjadi arena politik, namun juga pembelajaran politik saling asah, asih, asuh untuk mendewasakan masyarakat dalam berdemokrasi,” ujar Sri Sultan.
Dalam konteks ini, Sri Sultan menegaskan pentingnya menjaga pemilu damai sebagai harapan bersama. Ia berharap pemilihan serentak ini tidak hanya menjadi kontestasi politik semata, tetapi juga menjadi upaya membangun budaya demokrasi yang kuat dan mengakar di masyarakat.
Namun, Sri Sultan mengakui tantangan seperti ujaran kebencian dan berita bohong semakin marak menjelang pencoblosan. Ia menekankan perlunya pengendalian konflik sosial untuk menghindari intimidasi, provokasi, politik SARA, politik uang, atau pencemaran nama baik. “Kalau pola ini diikuti, gejolak sosial dapat diminimalisir,” ujarnya.











