Go International Jadi Harga Mati: Perajin Sapu Lidi Situbondo Tunggu Langkah Nyata Pemerintah

by -81 Views
Wartawan: Kadari
Editor: Herry W. Sulaksono
Dendi Farizqi Pengrajin Sapu Lidi Asal Situbondo


Selain kendala pemasaran, Dendi juga menghadapi tantangan dalam hal produksi. Proses pembuatan sapu lidi yang masih mengandalkan tenaga manual menyebabkan keterbatasan dalam menerima pesanan dalam jumlah besar. Ia mengungkapkan keinginannya untuk meningkatkan kapasitas produksi dengan memanfaatkan teknologi yang lebih modern.

“Salah satu kendala kami saat ini adalah keterbatasan alat, terutama mesin jahit. Ke depan, saya berencana untuk mengembangkan inovasi produk sapu lantai dengan desain yang lebih modern. Namun, tanpa adanya mesin jahit, proses produksi menjadi terhambat dan seringkali kami terpaksa menunda pemesanan,” jelas Dendi.

Lebih lanjut, Dendi juga menuturkan tantangan lain yang dihadapi saat ini, yaitu kesulitan mendapatkan bahan baku akibat musim hujan. Hal ini tentu mempengaruhi kelancaran produksi dan pemenuhan pesanan.

Meskipun demikian, berbagai kendala tersebut tidak menyurutkan semangat Dendi untuk terus berinovasi dan menghasilkan produk berkualitas. Ia selalu mengutamakan kualitas bahan baku dan kerapian kemasan agar produknya memiliki daya tarik yang kuat di mata konsumen.

“Persaingan bisnis memang sangat ketat, tapi saya yakin dengan terus menjaga kualitas produk dan melakukan inovasi, kami bisa bersaing dengan pengrajin lainnya. Kepuasan konsumen adalah prioritas utama kami,” tegasnya.

Dengan tekad yang membara dan harapan akan dukungan dari pemerintah, Dendi Pengrajin Sapu Lidi asal Situbondo ini terus berjuang untuk mewujudkan mimpinya menembus pasar internasional, membawa harum nama daerah melalui karya sederhana namun bernilai tinggi.//////

iklan warung gazebo