Banyuwangi, seblang.com – Stereotip bahwa bertani adalah profesi yang tidak menarik bagi anak muda terbantahkan di Banyuwangi. Melalui program Jagoan Tani, ratusan generasi muda berhasil mengubah citra pertanian dengan mengadopsi teknologi modern dalam kegiatan bertani mereka.
“Pertanian bukan lagi soal cangkul dan sawah berlumpur. Kami menggunakan drone untuk memupuk dan platform digital untuk pemasaran,” kata Ahmad Maulana, Ketua Koperasi Petani Milenial “Jenggirat Tangi Banyuwangi Nusantara” saat menerima kunjungan Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan di Desa Gumuk, Kecamatan Licin, Senin (3/2/2025).
Kesuksesan ini terlihat dari berkembangnya Koperasi Petani Milenial yang kini beranggotakan 170 orang dengan rata-rata usia di bawah 40 tahun. Para petani muda ini tidak hanya fokus pada produksi, tetapi juga mengembangkan produk olahan bernilai tambah seperti sale buah naga dan keripik.











