Geliat Ekonomi Peternak Banyuwangi: Dari Kontes Ternak hingga Sertifikasi Sapi Rambon

by -2510 Views
Wartawan: Teguh Prayitno
Editor: Herry W. Sulaksono

Sapi Rambon, hasil persilangan beberapa jenis sapi dengan indikasi moyang dari Banteng Jawa, memiliki populasi sekitar 600 ekor di Banyuwangi. Pemkab Banyuwangi telah melakukan upaya pemulihan dan pelestarian melalui berbagai tahapan pengujian dan rekayasa genetik. “Kita patut bersyukur setelah sekian lama sapi Rambon ditetapkan menjadi hewan asli Banyuwangi,” tutur Ipuk. Selain itu, domba Sopas asal Banyuwangi juga sedang diusulkan untuk menjadi kambing lokal Banyuwangi, menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam mengembangkan potensi ternak lokal.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi, Arief Setiawan, menjelaskan bahwa kontes ini diikuti oleh berbagai kabupaten/kota di Jawa Timur, seperti Nganjuk, Malang, dan Tulungagung. “Antusiasmenya sangat luar biasa. Kami sampai harus tutup pendaftaran karena animo yang tinggi,” ujar Arief.

Kontes ini terdiri dari dua komoditas utama, yakni kambing etawa dan domba sopas, dengan masing-masing memiliki 10 kelas perlombaan. Penilaian dilakukan secara menyeluruh, mulai dari bentuk kepala, telinga, tanduk, kulit, mata, hingga kesehatan dan bentuk ekor.

Untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya nutrisi, acara ini juga diisi dengan gerakan makan daging, makan telur, dan minum susu oleh anak-anak TK dan SD di Benculuk. Kehadiran Kepala Dinas Peternakan dari Jember, Situbondo, Bondowoso, Lumajang, dan Probolinggo menunjukkan dukungan lintas daerah terhadap upaya pengembangan sektor peternakan di Banyuwangi.

Melalui penyelenggaraan kontes ternak ini, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi tidak hanya mendorong pertumbuhan sektor peternakan, tetapi juga membuka peluang bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan industri peternakan yang berkelanjutan.

iklan warung gazebo