“Freelance Hacks pertama ini untuk desainer. Tahap berikutnya kita bikin untuk segmen lain, seperti freelance photographer, penerjemah, pengembang berbasis IT, dan sebagainya,” papar Ipuk.
Ipuk mencontohkan materi personal branding yang sangat penting bagi freelancer. “Tanpa personal branding, freelancer akan sulit menemukan dan ditemukan pasar,” ujar bupati perempuan itu.
Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Perindustrian Kabupaten Banyuwangi Abdul Kadir menambahkan, Freelance Hacks berfokus pada pengembangan skill desain dan menyiapkan profil kerja untuk berkreativitas di media sosial.
“Banyuwangi merupakan salah satu yang terdepan dalam mengembangkan pasar tenaga kerja digital. Kami berkolaborasi dengan freelancer professional, seperti yang sudah punya portofolio dengan World Disney dan vendor besar internasional yang lain, untuk bisa berbagi ilmu dengan freelancer Banyuwangi,” tutup Abdul Kadir. (*)










