Gegara Tak Pamit Kerja di Luar Kota, Suami di Jember Sekap dan Pukuli Istri dalam Kandang Sapi

by -2603 Views
Wartawan: Fitri
Editor: Herry W. Sulaksono
Supiati ketika diperiksa di kantor polisi


Kemudian, pada Kamis malam (7/8/2024) kemarin, sehabis Magrib, korban kemudian dikurung di dalam kandang sapi kosong. Tangannya diikat menggunakan tali dan rantai di tiang dalam kandang.

“Tujuannya diikat itu, agar korban tidak kabur. Tapi beruntung sekitar pukul 9 malam korban dapat kabur dari dalam kandang. Kemudian melarikan diri ke gudang itu, dan diselamatkan warga. Selanjutnya, oleh warga diantar ke Polsek Wuluhan untuk mendapat perlindungan,” ungkapnya.

Dari hasil interogasi kepada korban, ia bekerja ke luar pulau Jawa itu kurang lebih 2 bulan. “Berangkat sekitar 23 Desember 2023 kemarin. Kemudian pulang Senin kemarin. Jadi sekitar dua bulanan kerja di sana. Serta menurut pengakuannya pekerjaannya sebagai pembantu rumah tangga di sana,” katanya.

Dengan adanya kasus itu, kata Arief, pihaknya langsung berkoordinasi dengan Unit PPA Satreskrim Polres Jember dan juga DP3AKB setempat. Untuk menindaklanjuti trauma psikis yang dialami oleh korban.

“Bahkan korban sendiri juga masih menjalani perawatan di Puskesmas Wuluhan saat ini. Karena juga mengalami luka-luka akibat penganiayaan yang dilakukan pelaku,” ungkapnya.

“Sementara untuk pelaku sudah kami amankan langsung tadi malam oleh Unit Satreskrim Polsek Wuluhan. Saat ini juga masih menjalani pemeriksaan di ruang penyidik di Polsek Wuluhan,” imbuhnya.

Lebih lanjut, pasangan suami itu yang terlibat kasus KDRT itu, sudah memiliki 3 orang anak.

Untuk anak yang paling bungsu, saat ini juga mendapat perhatian trauma healing. Karena, mengetahui langsung tindak penganiayaan yang dilakukan bapak terhadap ibunya itu.

“Mereka mempunyai 3 anak. Anak pertama kerja di Bali, yang anak kedua ikut mbahnya di Bondowoso. Yang terakhir ini, masih kecil kelas 6 SD ini ikut dengan orang tuanya. Nah karena mengetahui kejadian yang dialami ibu dan bapaknya. Agar tidak trauma kami dampingi,” kata Arief.

“Kita ajak jalan-jalan dan juga ke pondok pesantren setempat. Karena anak ini katanya mau mondok, dan nanti akan kami bantu, agar bisa mondok. Bertujuan agar memulihkan traumanya. Karena anak sekecil ini khawatir daya ingatnya kuat,” pungkas mantan KBO Reskrim Polres Jember itu.///////

iklan warung gazebo