“Langganan saya toko kanan kiri ini. Kasihan kalau saya tidak berjualan mereka harus jauh membeli gasnya,” kata Ferda yang menyambut baik kebijakan transformasi menjadi sub pangkalan meski membutuhkan waktu menyiapkan persyaratan.
Eko Saputro, pemilik pangkalan di Kecamatan Sempu, mengungkapkan peran vital 30 pengecer di bawah koordinasinya. “Rata-rata penjual eceran membeli 7-10 tabung tiap hari. Adanya para pedagang eceran sangat membantu kami dalam menjalankan usaha ini. Intinya semua saling diuntungkan,” jelasnya.
Senada dengan Eko, Riyanto yang mengelola pangkalan di wilayah Glenmore juga menyambut positif kebijakan Presiden Prabowo. “Saya lebih senang kalau ada pengecer, tidak perlu jauh mengantar karena di area kami warganya sampai pelosok dekat sungai,” ujarnya.
“Saya melayani pembeli baik satuan dan penjual eceran. Harganya sama untuk semua pengambilan, jadi saya lebih cepat menjual kalau dibantu oleh pengecer,” tambahnya.
Kebijakan transisi ini terbukti menjadi solusi yang menguntungkan semua pihak dalam mata rantai distribusi gas bersubsidi, dari pangkalan resmi, pengecer, hingga konsumen akhir di pelosok desa.











