“Kami baru tahun ini menerapkan kegiatan ini,” ungkap Brigjen Pol. Nasri
Tujuan utamanya kata Brigjen Pol. Nasri adalah agar mereka mampu menerapkan kompetensi khusus dalam pengelolaan kegiatan fungsi kepolisian, sambil mengambil inspirasi dari kekayaan budaya Mojokerto.
Sementara itu kepala Desa Bejijong, Prananda yang menjadi narasumber riwayat sitinggil juga mengharapkan peserta dapat menerapkan pemahaman seni dan budaya ini dalam mengamankan tugas harian mereka.
“Serdik (peserta didik Sespimmen) akan mendapatkan bekal untuk mengimplementasikan di masa depan,” ujarnya.
Prananda juga menilai kegiatan yang diselenggarakan Sespimmen Pokjar 13 angkatan 63 itu adalah sebuah langkah cerdas dalam memadukan kebijakan keamanan dengan kekayaan seni dan budaya lokal.
“Menurut saya ini langkah cerdas dalam memadukan kebijakan keamanan dengan kekayaan seni dan budaya lokal,”tutup Prananda.
Kegiatan ini akan berlangsung selama empat hari, dimulai dari Selasa hingga Jumat, dengan 229 peserta tersebar di beberapa Polres di Polda Jatim. (*)











