Pada TdBI 2024 lalu, BRCC diperkuat pembalap asal Selandia Baru, Jack Drage, juara nasional U-19 dan U-23 di negaranya, yang dikenal sebagai spesialis tanjakan (climber). Kala itu, BRCC mampu finis di peringkat kedua untuk klasemen umum tim (Team General Classification).
Namun, Jack dipastikan absen tahun ini karena tidak dalam kondisi siap menjelang lomba. Sebagai gantinya, BRCC mengandalkan kekuatan pembalap lokal untuk sektor climber.
Seperti Erlangga Adam Aldama, Woro Fitriyanto, Agung Ali Sahbana yang disiapkan untuk mendukung strategi tim di etape akhir yang dikenal berat sebagai “jalur neraka”, karena rutenya yang didominasi tanjakan ekstrem di kaki Gunung Ijen.
Guntur menilai persaingan TdBI 2025 akan jauh lebih berat dibandingkan tahun sebelumnya. Dari 44 tim yang tertarik untuk ikut berbagai negara, tersaring 20 tim berdasarkan peringkat UCI yang ikut dalam TdBI tahun 2025.
“Sekarang banyak tim luar negeri dengan kualitas tinggi, termasuk tim pro kontinental yang diperkuat pembalap level profesional. Jadi kami harus realistis, tapi tetap menargetkan hasil terbaik,” ungkapnya.
Gelaran TdBI 2025 akan diikuti oleh 128 pembalap dari 24 negara di lima benua, yang akan menempuh total jarak 593 kilometer melalui empat etape menantang melintasi lanskap keindahan alam Banyuwangi./////