“Kulinernya nikmat, warganya ramah, budayanya beragam. Saya sangat suka musik, tarian, dan alamnya. Ini akan menjadi memori indah,” tambahnya.
Festival yang menjadi bagian dari rangkaian Banyuwangi Festival 2025 ini dibuka Wakil Bupati Banyuwangi, Mujiono. Ia menegaskan, kegiatan ini menjadi sarana menjaga warisan kuliner lokal sekaligus mengangkat potensi pariwisata. “Tak hanya itu, festival ini juga upaya mempromosikan Desa Banjar sebagai destinasi wisata unggulan,” kata Mujiono.
Desa Banjar memiliki potensi sumber daya yang besar. Letaknya di kaki Gunung Ijen menghadirkan panorama alam berupa hamparan persawahan hijau dengan latar pegunungan yang memukau. Potensi alam tersebut dipadukan dengan sumber daya kuliner dan budaya, menjadikan desa ini magnet wisata yang lengkap.
Nilai historis sego lemeng turut memperkaya daya tariknya. Menurut cerita masyarakat, kuliner ini dahulu menjadi bekal para pejuang gerilya saat melawan penjajah Belanda. Dibuat secara sederhana di hutan, sego lemeng menjadi simbol ketahanan hidup sekaligus identitas budaya Osing yang kini diwariskan lintas generasi.//////
