Festival Perkusi Perdana Tampilkan Wajah Baru Musik Tradisional Banyuwangi

by -8 Views
Wartawan: Teguh Prayitno
Editor: Herry W. Sulaksono


Banyuwangi, seblang.com  – Musik tradisional Banyuwangi tampil dengan napas baru lewat gelaran perdana Festival Musik Perkusi. Ajang ini menjadi panggung kolaborasi seniman muda untuk mengharmonikan ritme khas musik pukul tradisional dengan sentuhan modern tanpa menghilangkan identitas lokal.

Empat kelompok perkusi tampil dalam festival ini, tiga di antaranya berasal dari Banyuwangi: Damar Art, Munsing (Musik Nada Using), dan Jiwa Etnik Banyuwangi (JEB). Mereka digawangi para seniman muda jebolan kampus seni yang piawai memadukan kendang, jimbe, rebana, dan gong kecil dengan aransemen modern. Satu grup lainnya adalah Ethno Ensemble dari Solo, yang berkolaborasi bersama mahasiswa ISI Banyuwangi.

Pementasan Damar Art menjadi sorotan saat mereka berkolaborasi dengan penyanyi Banyuwangi, Vita Alvia, membawakan lagu “Bunga Bangsa” yang terinspirasi dari kekayaan alam dan budaya Banyuwangi. Irama perkusi yang biasa melekat pada kesenian gandrung dan hadrah, kini dikemas lebih segar dan kekinian.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyatakan bahwa festival ini dirancang sebagai ruang kreatif dan kolaboratif bagi musisi muda. “Kami ingin musisi Banyuwangi bisa berinteraksi dengan seniman dari luar daerah dan memperluas pengalaman mereka,” ujarnya. Ipuk menegaskan, Banyuwangi tidak hanya menjaga tradisi, tetapi juga kreatif mengolahnya menjadi daya tarik wisata.

iklan warung gazebo