Emak-Emak Jember Selatan Ikut Unras, Ungkap Pro Kontra Truk Bermuatan Lebih yang Melintas

by -119 Views
Wartawan: Nur Imatus Safitri
Editor: Herry W. Sulaksono


Jember, seblang.com – Bersamaan dengan aksi unras yang dilakukan dua ribu masyarakat asal Jember Selatan, yang menamakan dirinya Aliansi Masyarakat Bersatu UMKM dan para sopir dump truk di depan Kantor Pemkab Jember, Senin (3/2/2025).

Kurang lebih 40 emak-emak di Desa Kasiyan Timur, Kecamatan Puger, Jember. Juga menggelar aksi unjuk rasa serupa di depan jalan yang rusak, akibat mobilitas truk-truk besar pabrik semen PT. Imasco Asiatic.


Aksi unras itu dilakukan, saat sejumlah petugas dari DPU Bina Marga Jawa Timur dan perwakilan dari pabrik semen PT. Imasco Asiatic melakukan pengukuran jalan. Sebagai tindak lanjut, rencana upaya perbaikan jalan yang akan dilakukan di wilayah setempat.

Puluhan emak-emak itu meminta kejelasan terkait wacana perbaikan jalan di sepanjang jalur Kasiyan Timur yang mengalami kerusakan lantaran sering dilewati truk-truk bermuatan berlebih.

Mereka juga mengungkap adanya pro kontra di tengah masyarakat setempat menyikapi soal rusaknya jalan, di wilayah Jember Selatan.

“Masyarakat ini ingin tahu kapan realisasi rencana perbaikan jalan ini. Ini kan katanya mau dicor jalannya, antara Imasco dengan PU Surabaya (Jatim),” kata salah satu warga yang melakukan aksi Nur Leali saat dikonfirmasi sejumlah wartawan.

“Dari perbaikan ini (kesepakatan) masyarakat sini, truk bermuatan besar tetap tidak boleh masuk, walaupun Imasco yang bangun. Sebab kan belum selesai (perbaikan). Lah nanti kalau sudah selesai, kan bisa dibicarakan dan musyawarah lagi dengan masyarakat,” sambungnya.

Puluhan emak-emak itu berjejer ditepian jalan sambil membawa spanduk bertuliskan “Yang Membatasi Akses Itu Undang-undang”, “Bioskop Loberah, Bioskop Mau Tutup, Jangan Bingung Cari Tiket, Jangan Tertipu Calo”.

Kata Nurul, adanya spanduk itu. Merupakan sindiran. Karena saat ini masyarakat diduga dipecah belah. Menjadi dua kubu yang saling pro dan kontra.

“Dari adanya aksi kami ini. Juga masyarakat kami ini dipecah belah. Ada juga yang demo di Pemkab Jember. Jadi dengan adanya penutupan jalan ini, ada yang pro dan kontra,” ungkapnya.

“Tapi kalau masyarakat sini, tetap dengan kesepakatan awal. Minta dilakukan pengecoran jalan (dengan ketebalan) 40 cm. Sedangkan untuk yang demo di Pemkab Jember itu, minta kelonggaran agar ada muatan. Tapi tetap kami menginginkan adanya penutupan jalan,” imbuhnya.

Terkait alasan untuk melakukan penutupan jalan, kata Nur Laeli, karena dari proses perbaikan jalan itu. Dikhawatirkan akan kembali rusak, jika masih dilintasi kendaraan bermuatan besar.

“Kenapa? Ya karena kan kita tahu semua. Masih banyak jalan yang rusak. Apalagi kan sudah sepakat untuk penutupan jalan (sembari proses perbaikan jalan). Kami menyayangkan, kenapa kok masih ada yang demo itu (di Pemkab Jember),” ujarnya.

iklan warung gazebo