Duh! 20-an Siswa SMKN 1 Glagah Banyuwangi Tidak Naik Kelas Tahun Ini

by -2924 Views
Wartawan: Teguh Prayitno
Editor: Herry W. Sulaksono


Banyuwangi seblang.com – Siapa bilang Kurikulum Merdeka menjamin siswa tak diperkenankan tidak naik kelas. Nyatanya, kurang lebih 20 Siswa di SMKN 1 Glagah yang merupakan salah satu sekolah kejuruan unggulan di Kabupaten Banyuwangi harus mengulang alias tinggal kelas.

Hal tersebut diungkapkan Wakil Kepala SMKN 1 Glagah Bidang Kurikulum, Misbahus. “Kurang lebih ada 20-an siswa,” kata dia kepada seblang.com, Jumat (25/8/2023).

Lebih lanjut, Misbahus menjelaskan, keputusan tersebut berdasarkan hasil musyawarah dan pertimbangan dewan guru yang matang. Petunjuk teknisnya berpedoman pada Surat Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, No 262/M/2022 Tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran.

Menurutnya, ada delapan kriteria penilaian untuk menentukan siswa tidak naik kelas tersebut. Yakni laporan kemajuan belajar, laporan pencapaian project penguatan profil pelajar Pancasila (P5), portofolio peserta didik, paspor keterampilan untuk SMK/SMA, prestasi akademik dan non akademik, ekstrakurikuler, penghargaan peserta didik, dan tingkat kehadiran.

“Jadi prosesnya panjang. Opsi tidak naik kelas itu menjadi pilihan paling akhir (untuk 20 an siswa kelas X dan XI tahun ajaran 2022-2023 tersebut),” ujarnya.

“Yang tidak naik kelas ini juga ada siswa yang mengundurkan diri,” imbuhnya.

Sementara itu, banyak penelitian menunjukkan bahwa tinggal kelas tidak memberikan manfaat signifikan untuk peserta didik, bahkan cenderung memberikan dampak buruk terhadap persepsi diri peserta didik (Jacobs & Mantiri, 2022; OECD, 2020; Powell, 2010).

Di berbagai negara, kebijakan tinggal kelas secara empiris tidak meningkatkan prestasi akademik peserta didik, terutama yang mengalami kesulitan belajar.

iklan warung gazebo