Selain melaksanakan Badal Haji untuk kedua orang tuanya, ada keinginan yang mendalam kedua kakak adik ini. Mereka akan berdoa di tanah suci dan memohon supaya diperlihatkan wajah kedua orang tuanya meskipun hanya sekilas.
“Di sana saya akan berdoa dan meminta kepala Allah SWT supaya diperlihatkan bapak sama ibu di sana, meskipun hanya sekilas. Untuk mengobati rasa kangen saya, kakak pada orang tua saya yang memberikan tinggalan ibadah haji ini,” ucap Sahril seraya berkaca kaca.
Keduanya berangkat ke Asrama Haji Sukolilo Surabaya dalam rombongan bus pengantar CJH kloter 82 dari halaman Pendopo Kantor Pemkab Mojokerto. Sebanyak 26 bus mengantarkan CJH asal Kabupaten Mojokerto yang tergabung dalam kloter 81, kloter 82, kloter 83 dan kloter 84.
Sebelumnya, Sahril Taufiq dan kakaknya Muhammad Syamsudiyan, warga Dusin Segunung, Desa Sumberagung, Jatirejo, Mojokerto tiba-tiba diminta melakukan pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) tahun 2023 ini oleh Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Mojokerto. Padahal keduanya merasa tidak pernah ikut daftar ibadah haji sebelumnya.
Ternyata antrian keberangkatan haji itu dulu yang daftar kedua orang tuanya, Samsi dan Surati. Namun hingga keduanya meninggal setahun yang lalu, kedua orang tuanya tidak pernah memberi tahu kalau pada tahun 2009 lalu mendaftar sebagai Calon Jemaah Haji di Kemenag Kabupaten Mojokerto.//////











