“Dana untuk membangun jembatan Kaligambang tidak bersumber dari anggaran lain, namun khusus dari penyerapan DBHCHT. Kami berharap pencairan dana berjalan lancar sehingga proses pembangunan jembatan dapat selesai sesuai rencana,” tambah Hamdan.
Pembangunan jembatan ini diharapkan dapat meningkatkan roda perekonomian masyarakat Blitar selatan. Selama ini, warga Dusun Kaligambang mengalami kesulitan mengakses jalan menuju wilayah Panggungrejo, terutama jika menggunakan kendaraan roda empat. Mereka harus memutar lebih dari lima kilometer ke arah timur menuju Kecamatan Wates sebelum menuju selatan ke Panggungrejo.
Jembatan yang ada saat ini hanya berupa jembatan sempit dan tidak terlalu panjang dengan kualitas bangunan yang kurang layak untuk dilewati. Oleh karena itu, pembangunan jembatan Kaligambang menjadi prioritas pembangunan Pemkab Blitar di tahun 2024, mengingat tingginya mobilitas warga setempat, terutama untuk menjual hasil panen ladang dan dibukanya beberapa lokasi wisata alam di kawasan pesisir pantai Blitar selatan.
“Perencanaan pembangunan ini sebenarnya sudah lama, namun baru bisa terealisasi di tahun 2024 karena keterbatasan anggaran. Kami mendapat alokasi sebesar Rp 4 miliar dari pemanfaatan DBHCHT tahun 2024,” tutup Hamdan. (adv/cht)










