“Di Pelabuhan Gilimanuk, parkir sementara berada di terminal kargo, sedangkan di Pelabuhan Ketapang, lokasi parkir dipilih di Terminal Sri Tanjung,” sebut M Yasin.
Tentunya, lanjut Yasin, pihaknya akan selalu berkoordinasi dengan pihak terkait menyiapkan tampungan kendaraan sementara sebelum ke pelabuhan.
“Selain itu, akan dilakukan rekayasa lalu lintas satu arah via jalan lingkar oleh teman-teman kepolisian, agar tidak terjadi antrean di jalan raya,” kata Yasin.Yasin menyebutkan, ada sebanyak 49 kapal feri yang sudah disiapkan dan dipastikan cukup untuk memenuhi kebutuhan penumpang saat puncak arus mudik.
“Jika pun antrean dinilai terlalu panjang, kami akan mengoperasikan kapal berukuran besar yang biasa digunakan dalam pelayanan lintas Ketapang – Lembar,” ujarnya.
Dia menjelaskan, sarana prasarana dipersiapkan untuk memperlancar jalannya arus mudik Lebaran 2023, karena diprediksi arus mudik tahun ini meningkat dibanding tahun sebelumnya.
Ada tujuh dermaga yang melayani penyeberangan Ketapang-Gilimanuk, yakni tiga dermaga dermaga gerak, satu dermaga ponton, dan satu dermaga LCM.
Selain itu, lanjut Yasin, ASDP Ketapang juga mempersiapkan mekanisme penyedotan pasir guna mengurangi risiko terganggunya penyeberangan di Pelabuhan Ketapang dan Gilimanuk. “Semua fasilitas juga sudah dicek, termasuk kapal feri juga sudah dicek. Jadi, kami menyatakan siap untuk melayani angkutan Lebaran 2023,” pungkasnya.////











