Blitar, seblang.com – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Blitar terus memaksimalkan pemanfaatan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) dalam kegiatan pembinaan dan pengawasan industri hasil tembakau. Salah satunya melalui pengujian mutu rokok yang diproduksi oleh sejumlah pabrik di wilayah Blitar.
Kabid Perindustrian Disperindag Kabupaten Blitar, Temy Sevidiana, menjelaskan bahwa pihaknya telah mengirim sampel rokok dari berbagai pabrik ke Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Lembaga Tembakau di Jember. Pengujian dilakukan untuk memastikan kelayakan produk sebelum beredar di pasaran.
“OPD di Jember itu tempat kita melakukan pengujian. Sampel rokok dari teman-teman pabrik kami kirim ke sana, dan di sana dilakukan serangkaian uji laboratorium untuk mengetahui kandungan yang ada di dalamnya, termasuk kadar nikotin, tar, dan bahan lain,” jelas Temy, saat ditemui seblang.com, Selasa (11/11/2025).
Menurutnya, hasil uji tersebut menjadi dasar penting untuk menentukan kelayakan edar setiap produk. Dari pengujian itu juga dapat diketahui apakah kadar nikotin dan tar yang terkandung masih sesuai dengan standar yang ditetapkan.
“Kami kirim total 15 sampel rokok dari berbagai pabrik. Ada beberapa pabrik yang mengirim lebih dari satu jenis produk. Hasilnya nanti keluar dari balai pengujian dan harus dilepas resmi sebelum produk beredar,” terangnya.
Temy menambahkan, kegiatan pengujian mutu ini merupakan bagian dari upaya serius Disperindag dalam memastikan bahwa industri hasil tembakau di Kabupaten Blitar berjalan sesuai ketentuan. Selain sebagai bentuk pembinaan, langkah ini juga mendukung peningkatan kualitas produk lokal agar lebih kompetitif di pasar.
“Penggunaan anggaran DBHCHT tidak hanya untuk sosialisasi atau pembinaan, tetapi juga diarahkan pada kegiatan teknis seperti pengujian laboratorium ini agar manfaatnya lebih nyata bagi pelaku industri,” pungkasnya. (adv/cht/kmf)
