Mojokerto, seblang.com – BPJS Kesehatan Cabang Mojokerto kembali mengingatkan pentingnya membayar iuran Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) tepat waktu agar peserta tetap mendapatkan pelayanan kesehatan tanpa hambatan. Pembayaran iuran secara disiplin tidak hanya menjaga status kepesertaan tetap aktif, tetapi juga mencegah risiko denda layanan yang bisa membebani peserta saat membutuhkan layanan medis.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Mojokerto, Elke Winasari, mengatakan bahwa iuran peserta merupakan bentuk gotong royong untuk memastikan seluruh masyarakat mendapatkan perlindungan kesehatan yang adil dan merata. Komitmen peserta dalam membayar iuran menjadi salah satu faktor kunci agar sistem jaminan kesehatan nasional dapat berjalan optimal dan berkelanjutan.
“Iuran yang dibayarkan peserta setiap bulan adalah pondasi dari keseluruhan penyelenggaraan Program JKN. Ketika peserta membayar tepat waktu, mereka tidak hanya melindungi diri sendiri, tetapi juga ikut menjaga keberlanjutan program ini. Maka dari itu, kami berharap peserta JKN tidak menunggak iuran,” ujar Elke saat ditemui di kantornya, Senin (17/11).
Elke menambahkan, menunggak iuran berpotensi menyebabkan peserta mengalami kendala saat mengakses layanan kesehatan, terutama ketika membutuhkan rawat inap setelah kembali mengaktifkan kepesertaan. Tidak ada denda atas keterlambatan pembayaran iuran, namun apabila peserta JKN harus menjalani rawat inap setelah menunggak, maka akan dikenakan denda layanan.
“Denda layanan berlaku apabila peserta yang menunggak kemudian melunasi iuran dan langsung mengakses rawat inap. Besarannya 5% dikali jumlah bulan menunggak, kemudian dikalikan perkiraan biaya berdasarkan tarif INA-CBG’s, dengan maksimal denda Rp20 juta. Ini tentu bisa menjadi beban berat, sehingga kami berharap peserta tidak menunggak iuran,” jelas Elke.
Manfaat kedisiplinan membayar iuran juga dirasakan langsung oleh peserta.
Riska (47), salah satu peserta aktif, mengaku lebih tenang ketika membutuhkan layanan kesehatan karena status kepesertaannya selalu aktif.
“Saya selalu memastikan iuran aktif setiap bulan, biasanya saya bayar di awal bulan. Jadi saat butuh layanan kesehatan, saya tidak panik karena sudah terjamin,” ujarnya.
Riska menambahkan, kedisiplinan itu membuatnya terhindar dari risiko denda layanan, terutama saat membutuhkan penanganan medis tertentu.
“Teman saya pernah menunggak lalu butuh rawat inap dan terkena denda cukup besar. Dari situ saya sadar pentingnya bayar tepat waktu agar tidak ada biaya tambahan saat membutuhkan pelayanan kesehatan,” tuturnya. (hr)











