Dinas PU Pengairan Banyuwangi Dukung Tradisi Bubak Bumi, Wujud Sinergi dengan Petani

by -1347 Views
Wartawan: Teguh Prayitno
Editor: Herry W. Sulaksono
kepala Dinas PU Pengairan Guntur Priambodo yang juga sebagai Pj. Sekretaris Daerah (Sekda) Banyuwangi saat membuka acara.

Banyuwangi, seblang.com – Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pengairan Banyuwangi memperlihatkan dukungannya terhadap sektor pertanian melalui partisipasi dalam tradisi Bubak Bumi. Ritual doa bersama menyambut awal musim tanam ini digelar di Dam Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, Banyuwangi, Senin (30/09/2024).

Guntur Priambodo, yang menjabat sebagai Kepala Dinas PU Pengairan sekaligus Pj. Sekretaris Daerah (Sekda) Banyuwangi, membuka acara yang diikuti oleh 275 petani anggota Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA) se-Banyuwangi. “Bubak Bumi adalah tradisi petani saat memulai masa tanam. Tidak hanya di Dam besar seperti Karangdoro, tapi juga di dam-dam kecil,” jelas Guntur.

Pemilihan Dam Karangdoro sebagai pusat acara bukan tanpa alasan. Guntur menerangkan, “Dam ini merupakan yang terbesar di Banyuwangi, mampu mengairi 16.165 hektar sawah di 9 kecamatan: Tegalsari, Bangorejo, Pesanggaran, Siliragung, Cluring, Purwoharjo, Muncar, Gambiran, dan Tegaldlimo.”

Lebih lanjut, Guntur memaparkan sejarah Dam Karangdoro. “Dibangun oleh pemerintah Hindia Belanda pada 1921, dengan Ir. Sutedjo, insinyur Indonesia, sebagai pimpinan proyek,” tuturnya. Ia juga menceritakan bencana banjir 1929 yang dikenal sebagai “Belabur Senin Legi“, yang merusak dam dan menjadi cikal bakal tradisi Bubak Bumi.

iklan warung gazebo