Banyuwangi, seblang.com – Transformasi digital layanan BPJS Kesehatan mulai menunjukkan hasil nyata di Banyuwangi. Data per 31 Oktober 2025 mencatat kunjungan tatap muka hanya mencapai 14.801 kunjungan, atau turun signifikan dibanding 21.702 kunjungan pada tahun sebelumnya. Penurunan hampir tujuh ribu kunjungan ini dinilai sebagai bukti meningkatnya pemanfaatan layanan digital oleh peserta.
Kepala Bagian SDM, Umum dan Komunikasi BPJS Kesehatan Banyuwangi, Haidiar Zulmi Farensi, menegaskan bahwa penurunan kunjungan fisik tersebut merupakan dampak positif dari proses digitalisasi layanan yang terus digencarkan. Menurutnya, peserta kini semakin terbiasa mengakses pelayanan secara daring tanpa harus mendatangi kantor cabang.
“Ini bukan karena kebutuhan peserta berkurang, tetapi karena mereka sudah mulai terbiasa menggunakan kanal digital. Transformasi layanan kami menunjukkan hasil yang efektif dan efisien,” kata Rensi sapaan akrabnya dalam acara media gathering, Jumat (28/11/2025).
Peserta kini lebih memilih layanan administrasi berbasis digital karena dianggap lebih praktis dan cepat. Kanal layanan seperti PANDAWA (WhatsApp 0811 8 165 165), Mobile JKN, Care Center 165, dan website BPJS Kesehatan menjadi kanal paling diminati untuk mengurus perubahan data, pendaftaran peserta baru, antrean fasilitas kesehatan, hingga pengaduan. Selain itu, kehadiran BPJS SATU di rumah sakit mitra dan layanan BPJS Keliling ikut memperluas jangkauan pelayanan bagi masyarakat yang berada jauh dari pusat kota.
Rensi menjelaskan bahwa peningkatan penggunaan layanan digital membuat proses administrasi jauh lebih efisien. Peserta tidak lagi harus mengambil nomor antre atau menunggu lama di kantor cabang, sementara petugas dapat lebih fokus memberikan pelayanan langsung yang sifatnya khusus dan membutuhkan penanganan tatap muka, termasuk pendampingan bagi peserta yang sedang menjalani perawatan di rumah sakit.











