Digelar Tiga Hari, Festival Arsitektur Nusantara Sajikan Keunikan Arsitektur Banyuwangi

by -1042 Views
Wartawan: Teguh Prayitno
Editor: Herry W. Sulaksono


Selain itu, puluhan karya dari Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Jawa Timur juga bakal meramaikan pameran.

Mujiono menambahkan bahwa Banyuwangi berkomitmen melibatkan arsitek dalam membangun bangunan publik pemerintah. Menurutnya, keberadaan arsitek yang terlibat dalam proses perencanaan dan desain dapat memberikan dampak yang signifikan baik dari segi estetik maupun fungsional.


“Dengan melibatkan arsitek, bangunan itu akan memiliki pemahaman yang mendalam tentang estetika, memiliki fungsionalitas yang optimal. Melibatkan arsitek juga dapat mendorong penggunaan teknologi hijau dan pendekatan berkelanjutan dalam pembangunan. Misalnya, Bandara Banyuwangi yang kaya penggunaan material ramah lingkungan, dan desain bangunan yang hemat energi,” kata Mujiono.

“Dan kekhasan Banyuwangi adalah selalu mengedepankan identitas arsitektur lokal dan nusantara. Ini adalah cara kami menghormati dan melestarikan warisan budaya daerah. Untuk itu kami butuh arsitek yang dapat menggabungkan elemen tradisional dengan desain modern,” imbuhnya.

Festival Arsitektur tahun ini sangat spesial karena dirangkai dengan perayaan kemenangan Bandara Banyuwangi dalam ajang Aga Khan Award for Architecture 2022. Direktur Aga Khan Award dari Jenewa, Swiss hadir untuk memberikan apresiasi kepada semua pihak yang turut andil dalam pembangunan Bandara Banyuwangi pada 24 Juni. Mulai tim perancang dan pihak yang terlibat selain bangunan dan masyarakat sekitarnya.

Festival Arsitektur Nusantara juga diisi diskusi dan lokakarya, hingga seminar internasional oleh arsitek nasional. Mereka akan menggelar Diskusi Panel (23 Juni) dengan dihadiri Direktur Aga Khan Award, Andra Matin, Yori Antar, Hossein Rezai di Pendopo, diskusi dan lokakarya tentang tantangan perancangan bandara perintis di Pendopo (23 Juni). Konferensi internasional arsitektur (24 Juni) di Gedung Juang ’45. (*)

iklan warung gazebo