Diduga Kurang Sosialisasi, Pedagang Pasar Murah di Jember Keluhkan Sepi Pembeli

by -4217 Views
Wartawan: Nur Imatus Safitri
Editor: Herry W. Sulaksono

Jember, seblang.com – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jatim, menggelar ‘Pasar Murah’ di halaman Kantor Kecamatan Sumbersari, Jember, Kamis (24/10/2024).

Dari pantauan di lapangan, sejumlah bahan pokok penting (Bapokting) seperti beras, telur, gula, dan minyak goreng dijual lebih murah dibandingkan harga di pasaran.

Selain menyediakan kebutuhan pokok dengan harga yang relatif terjangkau. Pasar murah itu juga menggandeng para pelaku UMKM untuk menjual bermacam-macam produknya.

Namun demikian, terkait dengan adanya kegiatan tersebut, dikeluhkan oleh para pelaku UMKM di lokasi setempat karena tampak sepi pengunjung.

Salah seorang pedagang UMKM berinisial AS mengatakan, adanya kegiatan pasar murah itu dinilai sepi pembeli.

“Biasanya bazar pasar murah ini kan rame, tapi kok tumben sepi pembelinya. Apa karena kurang sosialisasinya? Tentunya ya berharap ramai seperti di acara-acara lainnya,” ucap perempuan asal Kecamatan Sumbersari itu.

“Kecewalah pastinya dengan sepinya pengunjung. Semoga ada evaluasi dari pihak panitia ke depannya dan ada kesiapan juga dari panitia. Apalagi ini acara katanya dari Pemprov Jatim. Kan mestinya jangkauan informasi lebih luas,” imbuhnya.

Senada dengan AS, pedagang UMKM lainnya EK juga mengaku sepinya pembeli. Karena dagangan yang dijualnya tidak laku dan panitia dinilai belum siap dengan acara tersebut.

Gak keren banget, biasanya beberapa kali pasar murah di Bakorwil, maupun tempat-tempat lain pembelinya banyak. Terutama di wilayah UMKM. Tapi memang hari ini saya kurang tahu, kok pembelinya satu dua orang aja,” ucap EK.

Sehingga dengan situasi tersebut, kata EK, para pedagang terpaksa harus saling bersaing untuk menawarkan jualannya. Padahal, biasanya tidak harus berlomba-lomba menawarkan.

“Apa karena tanggal tua? jadi daya pembelinya sepi. Tapi ya tidak juga sih,” ungkapnya.

Pihaknya berharap agar tidak hanya dijadikan objek komoditas saja oleh pemerintah yang menggelar acara tersebut. “Setidaknya juga dibantu apakah pimpinannya berbelanja produk-produk kami,” ujarnya.

iklan warung gazebo