Jember, seblang.com – Video aksi bullying (perundungan, red) oleh 20 bocah siswa SMP dan SMA terhadap bocah SD viral di sejumlah akun Medsos.
Diketahui, korban yang masih duduk di kelas 6 SD, berinisial MJF (12) asal Kecamatan Semboro, Jember.
Saat dikonfirmasi, kakak sepupu korban berinisial TK, adiknya itu diduga menjadi korban bullying. Dengan cara dicekoki pil koplo yang dicampur ke dalam minuman es teh dan diminum oleh korban dan tidak sadarkan diri.
Kemudian, lanjut TK, sebanyak 20 siswa SMP-SMA itu kemudian melakukan tindakan menginjak-injak korban dan ditenggelamkan di aliran irigasi. Dengan maksud untuk membuat korban sadar.
Kejadian dugaan perundungan itu, menurut TK, berawal dari kegiatan yang berlangsung sejak Sabtu malam (18/1/2025) kemarin.
“Kalau kejadiannya itu, sejak Malam Minggu mereka awalnya ketemuan bakar-bakar gitu. Sampai pukul 3 subuh. Setelah itu mereka pulang. Kebetulan si korban ini masih SD. Tapi berteman sama anak yang gede-gede, anak SMP, SMA gitu, nggak mau berteman sama anak yang sepantaran,” ucap TK saat dikonfirmasi sejumlah wartawan, Selasa (21/1/2025) sore.
Keesokan harinya, Minggu (19/1/2025 kemarin. Korban izin kepada ibunya untuk berenang dengan teman-temannya.
“Bilangnya izin mau berenang bersama dengan teman-temannya (yang bersama Malam Minggu kemarin). Bilangnya bersama salah satu temannya, yang dikenal baik oleh ibunya. Kemudian mendapat izin itu. Berangkat pukul 7 pagi,” paprnya.
Namun ditunggu sampai pukul 3 sore, kata TK, korban belum pulang ke rumahnya. Selanjutnya, ibu korban bersama kakak sepupunya mencari korban. Diketahui berada di dekat rumah, sekitar areal persawahan.
“Kagetnya saat itu, korban ini ternyata direndam di aliran sungai dan posisinya hanya terlihat kepalanya saja. Saat kejadian itu hujan, korban segera diselamatkan ibunya saat berada di aliran sungai itu,” ungkapnya.
Sontak ibu korban kaget dan marah, lanjutnya, karena mengetahui jika anak laki-lakinya itu tampak lemah dan lemas akibat mengkonsumsi pil koplo.
“Setahu ibunya, korban itu dicekoki pil koplo oleh teman-temannya. Pil koplo itu dicampur di minumannya. Saat itu banyak anak-anak umuran SMP-SMA, sekitar 20 orang,” ujarnya.
“Dari kejadian itu, korban dibawa pulang untuk berganti baju. Karena kondisinya tampak tidak sadar, lemah, dan lemas. Langsung dibawa ke Puskesmas,” sambungnya.











