Adanya kejadian ini, lanjut Bayu, ia pun juga mengungkapkan rasa kecewa. Karena terkait kejadian pengeroyokan dan pemukulan polisi. Terjadi saat sedang bertugas dengan memakai pakaian seragam, dan untuk menjaga situasi kondusifitas di Jember.
“Saya ingin menyampaikan rasa kecewa dan menyesalkan apa yang terjadi. Selama ini situasi Kamtibmas di wilayah hukum Jember sudah sangat cukup kondusif,” ucapnya.
“Tapi peristiwa tadi malam yang menimpa anggota kami, ini mencoreng nama baik dan situasi Kamtibmas yang kondusif,” imbuhnya.
Lebih lanjut Bayu menyampaikan, untuk kondisi fisik salah satu anggota polisi yang mengalami luka cukup parah dan sampai dirawat di rumah sakit. Saat ini kondisinya berangsur membaik.
“Alhamdulillah kondisi anggota kami dalam keadaan sadar, stabil, dan tidak ada luka yang berat,” ungkapnya.
Namun demikian, dalam waktu 1X24 jam para terduga pelaku segera menyerahkan diri. “Karena hal ini tidak bisa dianggap sepele. Oleh sebab itu, baru saja kami memanggil seluruh ketua ranting PSHT dan Ketua Cabang PSHT Jember. Untuk segera menuntaskan persoalan ini. Kami meminta masing-masing pihak, bisa memberikan informasi yang valid. Terkait dengan, para pelaku,” tegas Bayu.
Sementara itu, Ketua Cabang PSHT Jember Djono Wasinudin menyampaikan permohonan maaf terkait kejadian tersebut.
“Yang jelas kami Ketua Cabang, bersama Ketua Ranting menghaturkan sangat prihatin dengan kejadian ini, kita juga mohon maaf,” ucap Djono.
Pasalnya, kegiatan PSHT yang berujung adanya tindak dugaan pengroyokan dan pemukulan di luar wewenangnya.
“Acara tadi malam itu, Doa Bersama dan Slametan Warga Baru yang berlangsung selama 9 hari. Kami ucapkan terima kasih karena acara berlangsung aman dam lancar. Tapi pada hari kesepuluh (tadi malam). Kita siap, untuk mencari selama 24 jam ini untuk menyerahkan para pelakunya,” ujarnya.
“Kita juga akan berupaya supaya proses tadi malam bisa dipertanggung jawabkan oleh pelaku ini,” pungkasnya.












