“Itu membuat saya harus berhenti menulis dan saya menangis, jadi saya menyelesaikan kecemasan saya. Baru saya bisa menulis besok harinya,” ungkapnya.
Lebih lanjut, In’am menjelaskan terkait makna cover novel memiliki arti tersendiri. Yakni terdapat gambar seorang perempuan yang mengenakan kalung surban dan dipenuhi dengan balutan duri.
“Pada cover novel itu menggunakan foto saya dan sudah diedit pakai AI Kenapa berkalung surban? Artinya berkalung itu menunjukkan sebuah keterbelengguan,” ujarnya.
“Sedangkan surban disitu menunjukkan seseorang sosok yang ahli agama. Kemudian duri itu adalah sebuah luka yang menyakitkan. Jadi saya terbelenggu dengan sesosok orang yang ahli agama, tetapi memiliki duri yang menyakitkan,” sambungnya menjelaskan.
Sedangkan tokoh yang ada pada novel tersebut, menggunakan nama fiktif. Tapi untuk cerita di dalamnya semua berdasarkan kisah nyata.
“Kalau untuk tokoh yang ada di novel tersebut, nama-namanya fiktif. Tetapi memang sosoknya itu ada, cuma memang namanya saya samarkan,” ulasnya.
Lebih lanjut, karya novelnya itu lebih menekankan pesan yang kuat. Bahwa manusia yang sedang dilanda permasalahan apapun, harus dihadapi dengan lapang dada. Serta kuncinya tetap senantiasa mengingat sang maha kuasa.
“Pesan saya terhadap pembaca novel saya, agar orang itu dapat mengambil pelajaran dari apa yang saya alami, bagaimana saya bisa survive (bertahap hidup) dari situ. Dan yang paling penting, selalu ingat pada Allah,“ ungkapnya.
Kata perempuan yang pernah viral di Podcast Youtube Channel Denny Sumargo, novelnya saat ini masih belum dijual di marketplace atau bekerjasama dengan toko-toko buku ternama.
“Tapi buat yang ingin membaca novel ini, bisa melalui sosial media pribadi saya. Atau kontak ke akun instagram saya. Karena memang belum dijual di pasaran,” tandasnya.











