“Mereka menanyakan, keberadaan untuk apa, dulu tanahnya beli di mana, apakah itu memang benar lokasi cagar budaya,” sambungnya.
Anggota Komisi I DPRD Kabupaten Mojokerto, Jatmiko, menilai kawasan Trowulan menyimpan banyak situs bersejarah yang belum tergali dan belum teridentifikasi secara menyeluruh. Ia menekankan pentingnya pelestarian cagar budaya sebagai tanggung jawab kolektif.
“Ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah daerah, tapi juga masyarakat Mojokerto. Kami mengapresiasi Aliansi Danyang Mojokerto yang sudah hadir, juga menyampaikan banyak aspirasi. Tanpa sesepuh ini, kita kurang paham potensi pariwisata budaya,” kata Jatmiko.
Dalam hearing Komisi I DPRD Kabupaten Mojokerto dengan para penggiat dan pemerhati budaya yang tergabung dalam Aliansi Danyang Mojopahit, Pertemuan berlangsung dengan kondusif.(rahnat)












