Datanglah Ke Cafe Ramah Difabel di Jember, Pengunjung : Bisa Sekaligus Belajar Bahasa Isyarat

by -1881 Views
Wartawan: Fitri
Editor: Herry W. Sulaksono

Namun demikian, setelah kafe itu berdiri sesuai dengan harapannya, anak dari Sumoko tersebut meninggal dunia.

“Tapi beberapa bulan yang lalu, anak saya meninggal dunia karena kecelakaan. Dari kejadian itulah, yang akhirnya kita selaku orangtuanya berinisiatif untuk meneruskan usaha ini. Sehingga, dapat bermanfaat untuk teman-temannya yang ada sampai saat ini,” jelas Sumoko.

“Seiring berjalannya waktu, kafe ini lalu diteruskan oleh teman-teman almarhum anak saya. Tapi, mereka disini bekerja sambil belajar berwirausaha,” imbuhnya.

Sumoko juga menambahkan, kafe K-SULI beroperasi hanya 3 hari saja.

“Kalau tempat ini dibuka setiap hari, takutnya akan mengganggu proses belajarnya. Karena mereka (teman-teman almarhum) masih sekolah semua. Makanya kafe ini bukanya hanya hari jumat, sabtu, dan minggu saja,” jelasnya.

“Mulai dari jam 4 sore sampai 9 malam, paling lambat jam 10 malam lah,” tandasnya.

Terpisah, salah satu pengunjung Kafe K-SULI, Muhammad Wahyu mengaku, kafe tersebut berbeda dengan yang lainnya. Pasalnya, selain bisa belajar bahasa isyarat, pihaknya bisa berkomunikasi langsung dengan kaum ABK.

“Bisa dibilang kafe ini berbeda dibanding kafe pada umumya yang saya datangi. Karena mungkin selain makannya enak-enak dan murah. Disini juga kita bisa belajar bahasa isyarat. Juga kita bisa berkomunikasi langsung dengan teman-teman tunarungu,” ucap Wahyu saat dikonfirmasi sejumlah wartawan di sela berkunjung ke Kafe K-SULI.

“Selain kita berkomunikasi dengan mereka, kita juga bisa belajar bareng. Yang pastinya ada banyak hal-hal baru yang bisa kita dapat pada saat berada disini,” sambungnya.

Kemudian, setelah belajar bahasa isyarat dengan, ia mengaku bisa mendapatkan teman baru. “Mungkin orang-orang mengira, kalau berteman dengan mereka (ABK) susah dalam berkomunikasi. Tapi kenyataannya justru kita bisa melihat sisi lain dari teman-teman ini,” ujarnya.

“Karena mereka juga memiliki potensi yang baik. Sehingga perlu kita dampingi ketika berteman dengan mereka,” tutup mahasiswa UIN KHAS Jember itu.///////

iklan warung gazebo