Jember, seblang.com – Beralamatkan di Jalan Manggis, Kelurahan Jember Lor, Kecamatan Patrang, Jember, kali pertama ada sebuah kafe yang ramah difabel.
Kafe yang bernama K-SULI (Kedai-Susu Tuli) itu, melayani pengunjungnya menggunakan bahasa isyarat. Sebab, para pelayannya adalah penyandang tunarungu atau tuli.
Serta, kafe tersebut juga sebagai tempat berinteraksinya kaum tuli dan juga masyarakat umum. Untuk para pengunjung yang datang dan ingin memesan, dilakukan dengan menggunakan bahasa isyarat.

Atau bisa juga menunjuk menu yang ingin dipesan, bagi yang tidak bisa menguasai bahasa isyarat.
Pemilik K-SULI Sumoko Hadi mengungkapkan, kafe tersebut beroperasi sejak tahun 2021. Berawal dari ide anaknya yang berkebutuhan khusus.
Saat itu pihaknya tengah mengunjungi sebuah tempat di Jakarta. Ternyata, ada sebuah kafe yang mempekerjakan kaum tunarungu. Sehingga, anaknya mempunyai ide untuk membuat kafe serupa di Jember.
“Awalnya dulu saya punya anak ABK (tunarungu), itu idenya berawal dari anak saya. Waktu itu kita jalan-jalan ke kafe di daerah Jakarta, dan menemukan kafe yang memperkerjakan kaum berkebutuhan khusus. Juga di sana tempat berinteraksinya mereka,” ucap Sumoko saat dikonfirmasi sejumlah wartawan disela kegiatannya meninjau kafe, Sabtu (30/12/2023) sore.
Kemudian, kata Sumoko, dari sanalah akhirnya anaknya menemukan ide untuk mendirikan kafe yang sama (di Jember).
“Waktu itu dia ngomong kepada saya, tapi mengungkapkan lewat bahasa tubuhnya, intinya dia ingin mendirikan kafe juga. Yang berkonsep seperti itu,” ujarnya.
“Akhirnya saya bersama istri bermusyawarah dan memutuskan untuk mendukung permintaannya. Begitupun juga guru-guru, serta kepala sekolahnya juga ikut mendukungnya. Sehingga berdirilah kafe yang dinamai Kedai Susu Tuli ini,” sambungnya.
Selain pengunjung ABK, kafe tersebut juga terbuka untuk umum. “Siapapun yang datang kesini, boleh belajar bahasa isyarat,” ungkapnya.











