Sementara Ketua umum KONI Banyuwangi, Mukayin menambahkan dengan adanya program sosialisasi dan Bimtek yang dilaksanakan sehingga tidak ada lagi alasan ketua Cabor tidak tahu terkait sistem aplikasi keolahragaan yang ada di Banyuwangi.
“Program yang digelar oleh Dispora Banyuwangi merupakan mimpi yang terwujud. Karena dengan aplikasi yang diterapkan untuk anggaran dalam alokasi dan pertanggungjawaban jelas serta tidak ada anak emas,” jelas Mukayin.
Pria asal Madiun itu menuturkan dengan aplikasi yang dibangun pengelolaan olahraga lebih profesional terbuka dan transparan serta semua pihak bisa mengakses informasi olahraga Banyuwangi.
Adapun parameter dalam pengalokasian dana pembinaan dan pengembangan prestasi ada 3 (Tiga) yaitu; prestasi yang diraih atlet dalam kejuaraan provinsi dan nasional, jumlah anggota dan program kerja dalam satu tahun.
“Masing-masing Cabor bisa saling mengoreksi saat melakukan presentasi. Dan bisa menjadi stimulus atau motivasi untuk berprestasi. Aplikasi yang dimunculkan menjawab dugaan-dugaan negatif terhadap jajaran KONI Banyuwangi karena bisa melakukan cross check data yang ada,” pungkas Mukayin./////










