Penggunaan media sosial yang berlebihan, menurut Kevin, dapat menyebabkan perbandingan sosial yang tidak sehat, rendah diri, fear of missing out (FOMO), dan bahkan cyberbullying. Sebagai Duta GenRe, pihaknya akan memberikan advokasi, komunikasi, dan edukasi, sehingga generasi muda di Kota Mojokerto dapat sehat, berencana, dan tetap produktif.
“Belum lagi, paparan Informasi Negatif membuat remaja rentan terpapar informasi yang tidak akurat, ujaran kebencian, dan konten negatif lainnya di platform digital. Tentu saja ini dapat berpengaruh kepada proses pencarian jati diri di tengah gempuran informasi dan gaya hidup yang beragam di media sosial dapat menimbulkan kebingungan dan krisis identitas,” bebernya.
Maka, Kevin menuturkan, kemampuan literasi digital dan berpikir kritis menjadi krusial untuk memilah informasi. Untuk itulah, Duta GenRe hadir di tengah-tengah remaja agar dapat menginspirasi dan mendorong remaja untuk memilah informasi yang sesuai.
“Sebagai Duta GenRe, saya berkomitmen menjadi Agent of Change yang menyiapkan remaja untuk Kota Mojokerto menuju Indonesia Emas 2045,” pungkasnya.(rahmat)