Malang, seblang.com – Di kawasan Kasembon, ujung barat Kabupaten Malang yang berbatasan dengan Kediri, dua situs candi berdiri dalam diam: Candi Bocok dan Candi Sapto. Keduanya menjadi saksi bisu lintasan sejarah yang mempertemukan dua keyakinan besar Nusantara: Hindu dan Buddha.
Candi Sapto bercorak Buddha. Sayangnya, informasi tentangnya sangat minim. Di sisi lain, Candi Bocok lebih dikenal masyarakat karena keberadaan arca Siwa dan Parwati, yang menunjukkan corak Hindu. Dahulu, konon terdapat pula arca Ganesha, namun kini telah hilang.

Menurut Budi Hartono, pegiat budaya dari Amartya Bhumi Kepanjian, keberadaan dua candi dengan corak berbeda dalam satu kawasan menguatkan bukti akulturasi budaya dan spiritualitas di masa lampau.
“Ini bukan hanya soal bangunan tua, tapi simbol bahwa perbedaan keyakinan bisa hidup berdampingan secara harmonis sejak berabad-abad lalu,” ujarnya dalam program Jejak Kearifan, Minggu (25/5/2025).

Candi Bocok sendiri mulai dirawat sejak awal 1980-an oleh Mulyanto, warga setempat. Saat itu, situs hanya berupa reruntuhan batu bata dan arca yang nyaris terlupakan.











