“Kami sangat berterima kasih, karena NU selalu mendampingi kami, menjaga warga dari paham-paham yang tidak sesuai dengan norma dan nilai NKRI,” tegasnya.
Menurut Bupati, harmonisasi antara tugas keagamaan PCNU dan kewajiban pemerintah daerah selama ini berjalan sangat baik. Ia menilai PBNU Jawa Timur memberikan teladan kuat melalui berbagai kegiatan yang berdampak positif di Malang Raya.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Sanusi juga menyinggung persoalan kemiskinan yang masih menjadi pekerjaan besar di Kabupaten Malang. Saat ini, angka kemiskinan tercatat 8,5 persen, namun BPS belum dapat merinci wilayah prioritas yang harus ditangani.
“Ironis, mayoritas masyarakat kita adalah muslim, tapi masih ada kemiskinan yang cukup besar. Ini harus kita tangani bersama,” ucapnya.
Bupati juga mengajak warga memperbanyak doa, mengingat banyaknya bencana yang terjadi di berbagai wilayah Indonesia.
“Mungkin perlu kita gelar istighosah, meminta kepada Allah agar Kabupaten Malang dijauhkan dari musibah dan marabahaya,” tambahnya.
Ia turut memaparkan program pendidikan karakter religius di tingkat SD dan SMP. Bupati menyebut bahwa selama empat tahun terakhir Pemkab Malang telah melaksanakan program sekolah plus mengaji dan salat Subuh berjamaah setiap Jumat.
Sementara itu, Ketua PCNU Kabupaten Malang, KH Muhammad Hamim Kholili atau Gus Hamim, menegaskan bahwa PCNU siap bersinergi dengan pemerintah daerah untuk memperkuat upaya pengentasan kemiskinan.
“Seperti disampaikan Pak Bupati, kemiskinan merupakan isu utama di Kabupaten Malang. PCNU juga memiliki program langsung di masyarakat untuk mendukung langkah pemerintah,” jelas Gus Hamim.
Ia menambahkan bahwa PCNU Kabupaten Malang memiliki berbagai perangkat organisasi yang aktif melakukan aksi konkret, mulai dari Lazisnu, Lakpesdam, Pondok Pesantren, hingga sekolah-sekolah Ma’arif.
“Kami punya program menggratiskan masyarakat miskin yang mondok atau bersekolah di lembaga pendidikan NU. Ini bentuk nyata pengabdian kami,” ujarnya.
Terkait perkembangan sertifikasi wakaf, Gus Hamim menyebut bahwa dari lebih dari 3.000 aset wakaf, kini sudah lebih dari 700 yang bersertifikat, jumlah tertinggi di Jawa Timur.
“Ada yang berupa masjid, mushola, lembaga pendidikan, tanah bangunan, maupun tanah kosong. Semua kami dorong untuk mendapatkan sertifikat,” jelasnya.
PCNU juga telah berkoordinasi dengan BPN dan mendapat respons positif. Rencananya, penyerahan sertifikat wakaf akan dilakukan oleh Gubernur Jawa Timur pada pertengahan Desember.
Selain itu, Menteri ATR/BPN Nusron Wahid dijadwalkan datang langsung ke Malang untuk menyerahkan sertifikat tambahan pada akhir tahun atau awal tahun mendatang.
Kegiatan Silaturahmi Turba PCNU se-Malang Raya ini juga dihadiri Ketua PWNU Jawa Timur, K.H. Abdul Hakim Mahfudz, beserta seluruh pengurus PC dan PAC NU se-Malang Raya.///////
