Bunga Desa di Glenmore, Bupati Ipuk Gali Potensi Pertanian hingga Perikanan

by -23 Views
Wartawan: Teguh Prayitno
Editor: Herry W. Sulaksono

Banyuwangi, seblang.com – Program Bupati Ngantor di Desa (Bunga Desa) kembali digelar di Kecamatan Glenmore, Kamis (7/8/2025). Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menitikberatkan kunjungan tersebut pada percepatan pembangunan potensi desa yang mencakup pengelolaan sumber daya air, pengembangan sektor pertanian dan perikanan, hingga peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Di Desa Sepanjang, Ipuk mengawali kunjungannya dengan meninjau Ziyad Farm, sebuah kebun selada hidroponik yang dikelola kelompok pemuda desa di bawah pimpinan Syaiful Bahri. Deretan rak-rak hidroponik dengan tanaman hijau segar menjadi bukti keseriusan pemuda desa dalam mengembangkan pertanian modern. Usaha yang awalnya hanya bermula dari percobaan sederhana ini kini telah berkembang menjadi kegiatan produktif dengan rata-rata produksi 10 kilogram selada per hari. Hasil panennya dipasarkan secara rutin ke sejumlah kafe dan outlet kebab di wilayah Banyuwangi.

Masih di Desa Sepanjang, pemanfaatan sumber daya air juga diarahkan untuk sektor perikanan. Bupati Ipuk meninjau aktivitas tiga kelompok pembudidaya ikan, yakni Mina Harta Mulia, Mina Setia Hati, dan Mina Al Qomar. Mereka mengelola total 120 keramba di sepanjang aliran Sungai Pasar, yang dimanfaatkan untuk membudidayakan ikan tombro, nila, dan koi. Keramba-keramba tersebut tertata rapi di permukaan sungai, menandakan adanya pengelolaan yang baik dari masyarakat setempat. Hasil panen tidak hanya dipasarkan di Banyuwangi, tetapi juga menjangkau daerah lain seperti Surabaya, Bondowoso, dan Situbondo.

Ini merupakan upaya yang sangat baik. Selain menjaga kebersihan sungai dan merawat ekosistem, warga juga memperoleh sumber penghasilan baru. Pemerintah kabupaten tentu akan terus memberikan dukungan agar budidaya ini bisa berkembang lebih jauh dan berkelanjutan,” ujar Bupati Ipuk saat menyerahkan bantuan bibit ikan kepada para kelompok pembudidaya.

Selain meninjau potensi pertanian dan perikanan, Ipuk juga menyempatkan diri meninjau pembangunan infrastruktur pengendali banjir di Desa Tulungrejo. Di Dusun Sumbergondo, tengah dikerjakan plengsengan sepanjang 206 meter di area afur. Dinding batu tersebut dibangun untuk mengendalikan aliran air hujan dari kawasan perkebunan agar tidak meluber ke permukiman warga, sekaligus memanfaatkannya sebagai sumber irigasi pertanian.

“Karena wilayah ini berada di titik yang lebih rendah, setiap musim hujan air dari atas selalu mengalir dan menggenang di kawasan ini. Rumah-rumah warga pun kerap terendam. Dengan plengsengan ini, risiko banjir bisa ditekan dan air hujan dapat diubah menjadi sumber daya yang memberi manfaat bagi petani,” kata Ipuk.

Sekretaris Dinas PU Pengairan Banyuwangi, Riza Al Fahroby, yang turut mendampingi, menjelaskan bahwa pembangunan plengsengan tersebut merupakan bagian dari target 75 titik pekerjaan serupa yang direncanakan sepanjang tahun 2025. Proyek itu mencakup pembangunan di sepanjang aliran sungai, saluran drainase, hingga kawasan permukiman padat penduduk.

Tidak hanya pembangunan fisik dan penguatan ekonomi desa, program Bunga Desa di Glenmore juga menghadirkan berbagai layanan publik terpadu. Warga tampak antusias memanfaatkan fasilitas yang tersedia, mulai dari layanan administrasi kependudukan, perizinan usaha mikro berbasis OSS, hingga layanan perpajakan. Selain itu, tersedia pula pemeriksaan kesehatan gratis, layanan konseling, serta pelatihan UMKM yang diikuti oleh sejumlah warga dengan penuh semangat. Kehadiran layanan ini diharapkan dapat memperkuat kapasitas masyarakat dalam mengelola potensi desanya secara mandiri dan berkelanjutan.

iklan warung gazebo