Bromo Sunset Festival Musik 2025 di Poncokusumo Meriah, Jajuk Rendra Kresna: Ini Bentuk Terima Kasih Pemerintah kepada Masyarakat

by -17 Views
Wartawan: Achmad Suseno
Editor: Herry W. Sulaksono
Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur, Hj Jajuk Rendra Kresna saat membuka Bromo Sunset Festival Musik 2025


Malang, seblang.com – Bromo Sunset Festival Musik 2025 yang digelar di lapangan Desa Wonorejo, Kecamatan Poncokusumo, Sabtu (6/12/2025), berlangsung meriah dan penuh antusiasme. Ratusan penonton dari dalam maupun luar wilayah memadati lokasi untuk menikmati penampilan musik yang sekaligus menjadi ajang promosi wisata dan budaya lokal. Acara dibuka secara resmi oleh anggota DPRD Provinsi Jawa Timur sekaligus Ketua DPD Partai NasDem Kabupaten Malang, Hj. Jajuk Rendra Kresna, S.E., M.M.

Jajuk menyampaikan rasa syukur atas kelancaran kegiatan.

“Saya bersyukur acaranya berjalan lancar. Walaupun tadi sempat ada sedikit miskomunikasi karena penontonnya banyak sekali, tetapi semuanya bisa diatasi,” ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Timur yang ia kawal sejak awal.

Ini juga bagian dari program kerja Disparbud Jatim. Kemarin saya tawarkan beberapa konsep, dan pihak desa memilih festival musik. Karena saya yang menginisiasi, pengajuannya langsung disetujui dan hari ini bisa dilaksanakan,” jelasnya.

Menurut Jajuk, keterlibatan pemerintah dalam kegiatan seni dan budaya adalah bentuk penghargaan kepada masyarakat.

“Acara seperti ini mencerminkan bahwa pemerintah hadir memberikan hiburan. Ini bentuk terima kasih Pemprov Jawa Timur kepada masyarakat melalui Dinas Pariwisata,” tegasnya.

Ia memaparkan bahwa beberapa konsep kesenian sempat dipertimbangkan, seperti ludruk, wayang, bantengan, reog, hingga musik modern. Setelah diskusi, Desa Wonorejo memilih konsep Bromo Sunset Festival Musik 2025.

“Kami mewujudkan apa yang diminta desa. Paling tidak, festival ini membuat masyarakat luar tahu bahwa Desa Wonorejo adalah bagian dari Kecamatan Poncokusumo,” ungkapnya.

Antusiasme pengunjung yang tinggi menjadi catatan positif bagi pengembangan event serupa di tahun mendatang.

“Tadi yang nonton bukan hanya warga Poncokusumo, tapi juga dari luar kota. Karena Dapil saya Malang Raya, tidak menutup kemungkinan tahun depan kegiatan seperti ini bisa kita selenggarakan lagi di Kabupaten Malang, Kota Malang, atau Kota Batu,” imbuhnya.

Jajuk berharap festival ini dapat memperkuat kecintaan masyarakat terhadap budaya lokal.

Ini bagian dari upaya kita menguri-uri budaya sekaligus mempererat persaudaraan masyarakat Kabupaten Malang,” tambahnya.

Di akhir kegiatan, Jajuk memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung suksesnya acara.

Sementara itu, Kepala Bidang Pemasaran dan Kelembagaan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Disbudpar Jatim, Ali Afandi, menegaskan bahwa kegiatan ini membawa dampak ekonomi nyata bagi warga.

“Festival musik di Desa Wonorejo ini dilaksanakan untuk mendorong pergerakan ekonomi masyarakat,” jelasnya.

Ali menuturkan bahwa kolaborasi antara Disparbud Pemprov Jawa Timur dan DPRD merupakan langkah strategis untuk memperkuat ekonomi lokal.

“Kami ingin festival ini memberi manfaat langsung, seperti yang terlihat hari ini. Banyak masyarakat memanfaatkan acara ini dengan berjualan jajanan tradisional hingga modern,” katanya.

Selain memberi dampak ekonomi, festival ini juga memberikan ruang hiburan bagi masyarakat.

Ini hiburan gratis yang dinikmati dengan suasana guyub rukun, aman, dan tenteram. Itu yang kami harapkan,” imbuhnya.

Bromo Sunset Festival Musik 2025 membuktikan bahwa kegiatan seni dan budaya mampu menggerakkan ekonomi sekaligus meningkatkan kebersamaan masyarakat. Dengan ratusan penonton yang memadati lapangan desa, festival ini menjadi momentum penting bagi promosi Desa Wonorejo dan penguatan sektor pariwisata di Poncokusumo.//////////

iklan warung gazebo