BPJS Kesehatan Mojokerto Tekankan Akses Layanan dan Kualitas Demi Wujudkan UHC Seutuhnya

by -5 Views
Wartawan: Rahmat
Editor: Herry W. Sulaksono
Salah satu peserta JKN asal Mojokerto, Dina (28).


Mojokerto, seblang.com – Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) kembali mencatat tonggak penting dalam pembangunan kesehatan Indonesia. Saat ini, kepesertaan JKN secara nasional telah mencapai lebih dari 98 persen penduduk. Capaian ini menandai bahwa Universal Health Coverage (UHC) dari sisi kepesertaan telah terpenuhi. Namun menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), UHC tidak hanya soal jumlah peserta yang terdaftar, tetapi juga kemampuan masyarakat mendapatkan layanan kesehatan yang dibutuhkan tanpa hambatan finansial maupun akses.

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Mojokerto, Elke Winasari, saat dihubungi Jumat (12/12), menegaskan bahwa pencapaian tersebut harus menjadi titik awal untuk memperkuat mutu pelayanan. Ia menjelaskan bahwa UHC berarti setiap orang dapat memperoleh layanan kesehatan yang berkualitas tanpa mengalami kesulitan biaya.


“Kita bersyukur cakupan kepesertaan JKN sudah lebih dari 98 persen. Tetapi tugas kita belum selesai. UHC bukan hanya soal terdaftar, melainkan memastikan semua peserta dapat mengakses layanan kesehatan yang berkualitas kapan pun mereka membutuhkan,” ujar Elke.

Meski angka kepesertaan terus meningkat, masih ditemui peserta yang tidak dapat memanfaatkan layanan karena status kepesertaan tidak aktif. BPJS Kesehatan menyediakan berbagai solusi agar peserta dapat kembali mengakses layanan, salah satunya melalui Program REHAB bagi peserta mandiri yang memiliki tunggakan iuran. Program ini memungkinkan peserta mencicil tunggakan secara bertahap.

“Peserta mandiri yang menunggak bisa memanfaatkan Program REHAB. Peserta PPU yang sudah tidak bekerja perlu segera dialihkan kepesertaannya, dan peserta PBI yang nonaktif harus segera mengurus reaktivasi agar kembali terlindungi,” jelas Elke.

Salah satu peserta JKN asal Mojokerto, Dina (28), menceritakan pengalamannya ketika mengalami kondisi darurat berupa demam tinggi disertai dehidrasi yang membuatnya harus dibawa ke IGD. Ia merasakan proses pelayanan yang cepat berkat status kepesertaannya yang aktif. Petugas rumah sakit langsung melakukan pemeriksaan lengkap dan memberikan infus untuk menstabilkan kondisinya, seluruh layanan ditanggung oleh JKN.

“Saat saya masuk IGD, saya panik karena kondisi tubuh terus menurun. Alhamdulillah semua layanan saya dapatkan dengan cepat dan sesuai. JKN membuat saya merasa aman, karena di kondisi darurat seperti itu yang paling penting adalah segera ditangani. Jadi pastikan kartu JKN selalu aktif,” tutup Dina.////////

iklan warung gazebo