Kemudian, pada siang hari panas begitu terik karena kurangnya tutupan awan. Panas terik mata hari itu yang kemudian diserap oleh bumi.
Anjar menambahkan, Panas yang diserap oleh tanah akan dipantulkan kembali pada malam hari, sedangkan panas yang diserap di air akan terjebak atau tidak bisa dipantulkan lagi.
“Sehingga pada malam hari cuaca terasa dingin hingga pagi hari,” terangnya.
Akibat perubahan suhu ekstrem ini orang menjadi seperti menggigil kedinginan. Selain itu, ada juga beberapa penyakit yang bisa ditimbulkan seperti pilek.
Sementara itu, pihaknya mengimbau agar masyarakat mengkonsumsi makanan bergizi, istirahat cukup, mengurangi aktivitas sangat berat yang membuat tubuh cepat lelah.
“Fenomena bediding ini masih berpotensi terus terjadi selama musim kemarau. Sementara puncak musim kemarau di Banyuwangi diprediksi akan berlangsung pada Juli-Agustus 2023,” pungkasnya.
Maka dari itu, masyarakat dapat menyiasati udara dingin ini dengan menjaga daya tahan tubuh. Agar kondisi tubuh kita tetap dalam keadaan sehat./////










