Malang, seblang.com – Turunnya Intruksi Presiden tahun 2025 yang mengatur efisiensi anggaran sedikit banyak akan berdampak pada Pembangunan di wilayah khususnya Kabupaten Malang walaupun di sisi lain efiseinsi anggaran ini juga ada pengaruh baik di tengah pemborosan anggaran.
“Kalau kita berpikir pembangunan adalah perubahan ke arah yang lebih maju dan modern, efisiensi itu menurut saya di satu sisi mengarahkan ke program yang langsung dirasakan oleh rakyat, tetapi lompatan lompatan atau program yang belum terpikirkan kadangkala muncul ditengah perjalanan pemerintahan itu jadi tidak terbiayai tidak ada cadangan anggarn yang cukup merespons kebutuhan pembangunan yang muncul secara tiba-tiba,” kata Guru Besar di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Prof. Wahyudi Winarjo saat ditemui awak media di Kantorrnya, Kamis (20/2/2025).
Prof.Wahyudi menambahkan apabila nantinya ada bencana alam mendadak ataupun keinginan pemimpin Kabupaten Malang mendadak seperti mempercepat Pembangunan jalan tol lintas Malang Selatan yang tidak bisa dilakukan sesegera mungkin ditengah efisiensi anggaran.
“jadi menurut saya dampaknya cukup banyak dengan adanya efisiensi anggaran ini dengan kinerja dan Pembangunan di Kabupaten Malang, di satu sisi para ASN santai saja, tidak memiliki target yang sangat berat, ASN masih menerima gaji bulanan tetapi akan kesulitan bagi Pemerintah daerah untuk melakukan aksi akselarasi Pembangunan atau percepatan pembangunan,” beber Prof. Wahyudi.










