Ketika Nabi Ibrahim akan menyembelih putra tercintanya, Allah Swt langsung menggantinya dengan Kambing yang sehat dan besar. “Nah, di balik hikmah itu, LDII Lembaga Dakwah Islam Indonesia telah melaksanakan penyembelihan hewan kurban. Kita juga menikmati hikmah Idul Adha, yaitu sebelum tanggal 9 Dzulhijjah, kita melaksanakan puasa Arafah. Uang pahaalnya, puasa Arafah itu, menghapus dosa 1 tahun sebelumnya dan 1 tahun sesudahnya,” jelasnya.
Sebemlumnya, Aba Yohan juga telah bekerja sama dengan petugas kesehatan hewan, agar saat warga LDII melakukan pembelian lembu dan kambing betul-betul layak secara kesehatan, khususnya terbebas dari penyakit mulut dan kuku (PMK) pada lembu.
Juga aman, bila dikonsumsi masyarakat luas yang menerima penyaluran daging kurban dari LDII. Dengan berkurban, kita meneladani keihklasan Nabi Ibrahim AS. Menurut pria yang tinggal di Desa Jasem Ngoro, begitu besar pahala berkurban, warga LDII selalu diimbau untuk berkurban sesuai kemampuan masing-masing juga untuk memupuk solidaritas sosial.
“Bagi kami, ibadah qurban adalah semata-mata mencari ridla Allah SWT. Ibadah kurban untuk memperkuat dan mempertebal ketaqwaan kepada Allah Swt. Allah Swt menilai ibadah ini sebagai wujud ketaqwaan hamba kepada Allah Swt. Alhamdulillah, jumlah hewan kurban di LDII Kabupaten Mojokerto semakin bertambah tiap tahunnya. Kami selalu menyalurkan daging hewan kurban itu ke masyarakat luas,” terang Aba Johan. /////










