Perjalanan Titin menuju lokasi ujian pun tak biasa. Satu minggu sebelum tes, ia harus menjalani persalinan normal. Usai melahirkan, kondisinya masih membutuhkan pemulihan di rumah sakit. Namun, tekadnya untuk mengikuti ujian tak tergoyahkan. Dengan izin panitia seleksi, ia pun mengikuti ujian di dalam ambulans yang dilengkapi laptop dan didampingi pengawas dari tim CAT BKN.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengapresiasi keberanian Titin. “Kami sangat mengapresiasi kegigihan Saudari Titin yang tetap mengikuti ujian kompetensi PPPK meskipun dalam kondisi yang kurang sehat. Semoga hasil yang didapatkan terbaik dan sesuai harapan,” katanya.
Ujian kompetensi PPPK di Banyuwangi berlangsung dari 4-16 Desember 2024, diikuti 3.353 peserta untuk memenuhi 614 formasi pada berbagai bidang, termasuk tenaga teknis, kesehatan, dan guru.
Keberanian Titin menjadi inspirasi bahwa semangat dan tekad dapat mengalahkan keterbatasan fisik dalam meraih kesempatan profesional. (*)












